Oleh : Fitriya Siskaningtyas, S. Pd.
Guru Mapel : Bahasa Indonesia
Unit Kerja : SMK Negeri 3 Jepara
Sekarang ini, globalisasi dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan baik dalam ilmu pengetahuan maupun teknologi. Bukan hanya memengaruhi segi kehidupan masyarakat, tetapi juga terhadap kehidupan rem aja saat ini. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, cara dia bergaul, sampai bahasa yang digunakan pun ikut terdampak. Remaja saat ini pun mulai malu menggunakan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan aturan. Mereka cenderung lebih suka menggunakan bahasa slang daripada menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Padahal bahasa adalah identitas bangsa yang menjadi salah satu penghargaan bagi bangsa ini.
Seharusnya sebagai generasi muda harus mampu menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bentuk cinta kepada tanah air. Penggunaan bahasa slang sering kali kita temukan di lingkungan sekitar kita, dan ironisnya hal tersebut menjadi sesuatu yang dianggap biasa. Bahkan bahasa slang tersebut bisa menjadi seperti rantai yang tak putus-putusnya, semakin banyak yang meniru bahkan menjadi tren pada saat itu.
Semakin maraknya penggunaan bahasa slang di kalangan remaja merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia. Hal ini menandakan semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang sehingga suatu saat bahasa kita sendiri akan hilang karena tergeser oleh bahasa slang yang semakin banyak digunakan. Para remaja yang terbiasa menggunakan bahasa slang dalam pembicaraan formal pun mereka akan lupa untuk berbicara dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maka, hal ini menjadi perhatian khusus dan tindakan nyata dari semua pihak agar bahasa Indonesia tidak tergerus oleh penggunaan bahasa slang.
Menurut Arum Putri (2015 : 5) penyebab banyaknya penggunaan bahasa slang saat ini karena kurangnya rasa cinta mereka terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Penggunaan bahasa slang pada kalangan remaja membawa pengaruh yang kurang baik terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai indentitas nasional. Selain hal itu, penyebab lainnya yaitu remaja yang menggunakan bahasa slang merasa lebih eksis didunianya, mereka merasa lebih bisa masuk ke dunia yang saat ini mereka hadapi. Bukan hanya itu, karena pergaulan yang membawa mereka juga harus menggunakan bahasa slang tersebut. Jika tidak menggunakan bahasa yang sama dengan teman yang lainnya maka mereka akan merasa tersisih.
Ciri-ciri bahasa slang yang banyak digunakan oleh remaja saat ini, yaitu: singkat, lincah, dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek. Beberapa contoh bahasa slang yang banyak digunakan remaja saat ini, antara lain:
- YGY adalah singkatan Ya Guys Ya, Ya Ges Ya, atau Ya Gaes ya.
- Sabi adalah bisa atau mampu. Misalnya ketika ditantang sesuatu oleh teman, kita bisa membalasnya “sabi lah!”.
- TBL merupakan singkatan dari “Takut Banget Loh”.
- Ghosting adalah istilah dalam percintaan yang digunakan saat seseorang meninggalkan pasangan atau calon pacarnya tanpa adanya alasan yang jelas.
- Spill, “Spill dong!”. Jika ada yang mengatakan hal itu, itu berarti ia memintamu memberitahukan tentang sesuatu. Biasanya ini digunakan untuk mengungkap cerita tentang aib seseorang.
- OOT. Lagi bicara topik A, tapi tiba-tiba ingin membicarakan hal lain. Biasanya ini disebut OOT yang merupakan singkatan dari out of topic.
- Salty adalah bahasa slang hasil dari garam (salt). Biasanya digunakan untuk mengomentari (pernyataan kesal) atas pernyataan (tweet atau komentar) di media sosial. Ahli bahasa Indonesia, yaitu Ivan Lanin, salty merupakan di-salty-in = disindir; dicela. Tampaknya “asin” (salty) dimaknai sebagai celaan.
- Insecure. Istilah ini sih artinya kurang lebih sama dengan pengertiannya dalam bahasa Inggris yakni merasa kurang aman. Biasanya digunakan dalam konteks percakapan orang yang sedang merasa kurang percaya diri.
- Bestie. Sebutan untuk sahabat. Biasanya disematkan diantara pertemanan perempuan.
- POV singkatan istilah dalam bahasa Inggris yakni Point of View.
Selain contoh di atas, masih banyak bahasa slang yang sering digunakan di kalangan remaja saat ini. Oleh karena itu, sikap kita sebagai pengguna bahasa agar bahasa sendiri tidak tergerus oleh globalisasi yaitu kita harus mampu memilah dan lebih mencintai menggunakan bahasa sendiri, yaitu bahasa Indonesia. Kita boleh menggunakan bahasa slang akan tetapi dengan selalu mengingat bahwa bahasa baku kita adalah bahasa Indonesia