PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHAREUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENGHITUNG MUTASI DANA KAS KECIL

Oleh : Wefa Ardhika Firdaus, S.Pd.

Guru SMK Negeri 3 Jepara

Motivasi  sebagai  salah  satu  faktor  psikologis  dalam  proses  belajar  memiliki  makna sebagai  dorongan  mental  yang  menimbulkan  adanya  daya  penggerak  dalam  diri  siswa  yang menimbulkan kegiatan belajar kemudian memelihara kelangsungan belajar dan memberikan arahpada pencapaian tujuan belajar (Sardiman, 2011: 75).

Metode  pembelajaran  yang  berorientasi  pada  peningkatan  motivasi  dan  aktivitas siswa salah satunya adalah metode pembelajaran kooperatif Teknik Think Pair Share (TPS). Michaels  dalam (Etin  Solihatin  dan  Raharjo,  2007:  15)  mengatakan  bahwa  “Cooperative learning  is  more  effective  in  increassing  motive  and  performance  students”.   Dalam pembelajaran  kooperatif,  siswa  akan  berinteraksi  dengan  siswa  lain  dan  banyak  melakukan aktivitas   belajardalam   kelompoknya.   Siswa   bekerja   dalam   kelompoknya   sekaligus bertanggungjawab  atas  kesuksesan  kelompoknya.  Setiap  anggota  dalam  kelompok  memiliki saling  ketergantungan  positif,  sehingga  memicu  setiap  anggota  untuk  selalu  berperan  aktif dalam   kelompoknya. Dengan   keadaan   semacam   ini,   pembelajaran   kooperatif   dapat menyuguhkan kondisi pembelajaran yang menarik, bermakna dan menantang yang kemudian dapat meningkatkan motivasi belajar menjadi tinggi.

Intensitas   ceramah   dan   latihan   soal   yang   terlalu   banyak   dalam   pembelajaran Akuntansi  juga  ditemukan  di  kelas  X  Akuntansi  SMK Negeri 3 Jepara.Siswa  lebih banyak  diam  mendengarkan  ceramah  dari  guru.  Kondisi  seperti  ini  akan  mengarah  kepada adanya  pembelajaran  Akuntansi  yang  kurang  menarik,  kurang  menantang  dan  cenderung tidak  bermakna  bagi  siswa,  sehingga  pembelajaran  yang  ada  belum  mampu  menggugah motivasi  belajar    siswa.  Untuk  itu  perlu  dilakukan  upaya  untuk  mencari  penyebabnya kemudian  mendorong  siswa  agar  mau  melakukan  apa  yang  seharusnya  dilakukan  yaitu belajar.  Berdasarkan  uraian  yang  dijelaskan  di  atas  peneliti  mencoba  untuk  melakukan penelitian  dengan judul “PenerapanMetode  Pembelajaran  Kooperatif Teknik Think  Pair Share (TPS) untuk    Meningkatkan Motivasi Belajar    Akuntansi Kompetensi    Dasar Menghitung Mutasi Dana Kas Kecil  Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 3 Jepara Tahun Ajaran 2019-2020”

Menurut Wina Sanjaya (2008: 240) Metode Pembelajaran Kooperatif adalah metode pembelajaran  dengan  sistem  pengelompokan  yang beranggotakan  beberapa  siswa  yang mempunyai   latar   belakang   kemampuan   heterogen.   Teknik Think   Pair   Share(TPS)merupakan salah  satu  teknik  yang  dapat  diterapkan  dalam  pembelajaran kooperatif.  Teknik ini  mengandung  tiga  unsur  penting  yaitu Think(Berpikir), Pair(Berpasangan)dan Share(Berbagi). Berikut  ini  langkah-langkah  dalam  Pembelajaran  Kooperatif  Teknik Think  Pair Share (TPS) menurut Yatim Riyanto (2009: 278-279):

  • Guru menyampaikan topik inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
  • Siswa diminta untuk berpikir tentang topik materi atau permasalahan secara individual
  • Siswa   diminta   berpasangan   dengan   teman   sebelahnya   (kelompok   2   orang)   dan mengutarakan hasil pemikirannya masing-masing tentang topiknya tadi
  • Guru  memimpin  pleno  kecil  diskusi.  Tiap  kelompok  pasangan  mengemukakan  hasil diskusinya untuk berbagi jawaban (Share) dengan seluruh siswa dikelas
  • Mengarahkan pembicaraan  pada  topik  pokok  permasalahan  dan  menambah  materi  yang belum diungkapkan para siswa
  • Guru memberi kesimpulan
  • Penutup

Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan melakukan langkah langkah sesuai yang telah dijelaskan khusunya kompetensi dasar menghitung dana mutasi kas kecil. Dengan penerapan pembelajaran kooperatif teknik think pair share (TPS) dapat menjadi salah satu referensi kepada guru disekolah lain yang memiliki permasalahan motivasi khususnya pada jurusan akuntansi dan keuangan lembaga. Diharapan peneliti selanjutnya lebih memperluas cakupan materi yang dapat disingkronan dengan penerapan metode tersebut.