Today, on Tuesday, October 31, 2023, the Monitoring of Dissemination Results through Real Actions by Teachers at SMKN 3 Jepara took place. This event, led by Sunaji, S.Pd., M.Eng., was attended by all teachers at SMKN 3 epara took place. This event, led by Sunaji, S.Pd., M.Eng., was attended by all teachers at SMKN 3 Jepara. In this monitoring activity, all teachers wereDuring this monitoring activity, teachers creatively shared their experiences in real actions using innovative and engaging teaching methods to keep students interested. Some teachers involved their students in social projects that helped the surrounding community.
Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam membangun fondasi masa depan yang cerah bagi generasi muda. Di dalam proses pendidikan, minat baca memiliki peran yang sangat penting. Minat baca yang tinggi tidak hanya membantu peserta didik dalam memperluas pengetahuan mereka, tetapi juga memengaruhi kemampuan mereka dalam menganalisis bacaan dengan baik. Sayangnya, rendahnya minat baca peserta didik dan kemampuan menganalisis bacaan yang masih kurang merupakan tantangan utama dalam dunia pendidikan saat ini.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan rendahnya minat baca peserta didik, seperti distraksi dari teknologi, ketidakmampuan menemukan bahan bacaan yang menarik, atau kurangnya dorongan dari lingkungan sekitar. Untuk mengatasi rendahnya minat baca ini, penting untuk memahami bahwa minat baca adalah sebuah keterampilan yang bisa dibangun dan ditingkatkan. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah melalui asesmen literasi. Kemampuan menganalisis bacaan tidak hanya berguna dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia atau Sastra, tetapi juga dalam mata pelajaran lain, seperti matematika. Matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dipahami oleh banyak siswa. Namun, dengan meningkatkan kemampuan menganalisis bacaan, peserta didik dapat lebih baik memahami konsep-konsep matematika yang rumit.
Contoh konkret adalah dalam memehami teks soal matematika, peserta didik sering menghadapi kesulitan untuk menganalisis informasi yang terkandung dalam teks tersebut. Dengan meningkatkan kemampuan menganalisis bacaan, peserta didik dapat lebih mudah mengidentifikasi informasi penting dalam teks soal matematika dan merumuskan solusi dengan lebih baik. Maka sebagai guru pengampu mata Pelajaran matematika, tidak ada salahnya jika ikut berusaha menumbuhkembangkan minat baca melalui assessment literasi dan numerasi pada mata Pelajaran yang diajarkan.
Assesment literasi adalah metode yang digunakan untuk mengukur kemampuan membaca, memahami, dan menganalisis teks. Melalui asesmen literasi, pendidik dapat mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan peserta didik dalam membaca dan pemahaman bacaan. Selain itu, asesmen literasi juga dapat membantu dalam menilai minat baca siswa. Asesmen literasi tidak hanya berfokus pada kemampuan membaca, tetapi juga pada kemampuan peserta didik dalam menganalisis, mengevaluasi, dan menyusun informasi dari bacaan. Dengan menggunakan asesmen literasi, pendidik dapat merancang program pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan minat baca peserta didik sambil memperbaiki kemampuan menganalisis bacaan mereka.
Kemampuan menganalisis bacaan adalah keterampilan penting dalam mengembangkan pemahaman yang mendalam terhadap teks yang dibaca. Peserta didik yang mampu menganalisis bacaan dengan baik akan lebih mampu mengidentifikasi gagasan utama, menyusun informasi dengan logis, dan membuat kesimpulan yang valid. Asesmen numerasi, atau kemampuan matematis, juga dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan menganalisis bacaan. Kemampuan matematis melibatkan pemahaman konsep-konsep seperti statistik, probabilitas, dan perbandingan yang dapat diterapkan dalam membaca dan menganalisis data dalam bacaan. Peserta didik yang memiliki kemampuan numerasi yang baik akan lebih mampu mengambil informasi yang relevan dari bacaan dan membuat kesimpulan berdasarkan data yang ada.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca siswa melalui assessment literasi dan numerasi pada mata Pelajaran matematika diantaranya: Menyediakan bahan bacaan yang menarik yang bersifat kontekstual serta sesuai dengan materi yang diajarkan, memberikan beberapa daftar pertanyaan matematis terkait bacaan tersebut, meminta siswa untuk menafsirkan penyelesaian permasalahan tersebut sesuai hasil yang diperoleh.
Dengan melakukan assessment literasi dan mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran matematika, peserta didik dapat mengembangkan kemampuan menganalisis bacaan yang akan membantu mereka dalam memahami mata pelajaran matematika. Meningkatkan minat baca peserta didik dengan latar belakang literasi dan numerasi yang rendah merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan
SKAGARA. Perencanaan Berbasis Data (PBD) adalah bentuk pemanfaatan data platform Rapor Pendidikan sebagai bentuk intervensi satuan maupun dinas Pendidikan terhadap mutu dan capaian pendidikan. Tujuannya adalah mencapai peningkatan perbaikan mutu yang berkesinambungan. Terdapat 3 langkah sederhana dalam proses Perencanaan Berbasis Data yaitu Identifikasi, Refleksi, dan Benahi (IRB).
Terkait data hasil Rapor Pendidikan tahun 2023, tiga langkah tersebut diwujudkan oleh SMK Negeri 3 Jepara melalui kegiatan Diseminasi. Kegiatan diseminasi telah dimulai pada tanggal 6 September tahun 2023, kemudian dilakukan monitoring dan tindak lanjut pada hari ini, Selasa (31/10/2023) bertempat di Aula SMK Negeri 3 Jepara dan diikuti oleh seluruh guru.
Pada kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih empat jam dimulai pukul 07.30 WIB tersebut diawali dengan penjabaran visi oleh Kepala SMK Negeri 3 Jepara, Sunaji, S.Pd., M.Eng. melalui rencana kegiatan sekolah ke depan, dan juga kegiatan nyata yang telah dilaksanakan. Rangkaian kegiatan selanjutnya disampaikan oleh tim BK yang dikoordinatori oleh Ibu Siti Norastuti, S.Pd yaitu sosialisasi tentang Bullying dan Perundungan di lingkungan sekolah, untuk meningkatkan pemahaman para guru yang nantinya dapat mendukung dan menciptakan iklim keamanan sekolah yang nyaman bagi seluruh warga sekolah. Agenda berikutnya pada Kegiatan tindak lanjut diseminasi dipaparkan oleh Desy Purlianti dan Zuriyati sebagai tim TPMPS (Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah) SMK Negeri 3 Jepara, yaitu pelaksanaan langkah IRB yaitu analisis hasil Rapor Pendidikan (identifikasi), kemudian melakukan analisis permasalahan yang muncul, melakukan evaluasi diri (refleksi), kemudian melakukan Langkah pembenahan berdasarkan skala prioritas masalah (benahi).
Berdasarkan data hasil Rapor Pendidikan, prioritas pertama yang perlu dibenahi adalah pada indikator Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan (Persentase pembelanjaan sekolah untuk peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan dibagi total anggaran sekolah dalam satu tahun di bos salur) yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, disusul prioritas pembenahan pada indikator Pengalaman Pelatihan PTK (Proporsi guru dan kepala sekolah yang pernah mengikuti pelatihan melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan non-PMM pada pelatihan kurikulum dan/atau bidang pengetahuan bidang studi, pedagogi, manajerial, atau pelatihan lain dikali bobot masing-masing pelatihan). Disusul prioritas ketiga yaitu pada indikator Pengalaman perundungan siswa (siswa mengalami perundungan/bullying dari guru atau sesama siswa di sekolah). Hasil tersebut merupakan kriteria berbasis data, sehingga perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang akar masalah dan merumuskan program-program pembenahan ke depan.
Meskipun begitu, di sisi lain pada ranah Numerasi, hasil menunjukkan kenaikan ke arah yang baik, yaitu 29,03%. diikuti oleh beberapa indikator lain yang juga mengalami kenaikan.
Dalam pemaparan materi oleh tim TPMPS, sebagai aksi pembenahan hasil data rapor Pendidikan, memberikan penekanan-penekanan pada beberapa masalah terkait keaktifan dan peran guru dalam Pratform Merdeka Mengajar (PMM) sebagai Langkah pembenahan indikator prioritas yang kedua seperti yang dijabarkan di atas. Pada Kegiatan monitoring diseminasi ini mengajak seluruh guru untuk dapat membuat karya sebagai tindak lanjut diseminasi I untuk dapat diunggah ke PMM. Karya yang diunggah tentunya harus memenuhi kriteria yang diijinkan oleh PMM. Selain itu, guru juga diharapkan dapat secara aktif dalam Kegiatan pelatihan mandiri dan webinar-webinar yang diselenggarakan oleh PMM tesebut.
Untuk itu, di akhir Kegiatan Kepala SMK Negeri 3 Jepara memberikan beberapa penguatan terkait peran masing-masing guru untuk dapat aktif sesuai dengan porsi peran masing-masing untuk mendukung setiap program dan Kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang kemajuan SMK Negeri 3 Jepara ke depan agar semakin maju.