Foto: Liza Kurniany Coryhendrayany S.Pd.,M.Pd
Rabu, 1 Oktober 2025 — Langit biru pagi itu menjadi saksi, ketika merah putih perlahan dikibarkan menembus cahaya mentari. Di halaman SMKN 3 Jepara, derap langkah pasukan pengibar bendera berpadu dengan hembusan angin yang syahdu, seakan membisikkan pesan kebesaran bangsa. Seluruh warga SMKN 3 Jepara berdiri tegap, Guru dengan seragam KORPRI dan siswa-siswi berseragam putih abu berbaris rapi, mencerminkan semangat generasi muda yang siap menjaga negeri.
Hari ini, 1 Oktober, diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Sebuah hari yang bukan sekadar seremonial, tetapi momentum untuk merenungkan kembali kekuatan dasar bangsa yaitu; Pancasila, yang telah terbukti menjadi perisai pemersatu di tengah guncangan sejarah.
Dengan khidmat, upacara berlangsung. Di tengah barisan, suara lantang bergema ketika ikrar Hari Kesaktian Pancasila dibacakan oleh Bapak Sunaji, S.Pd., M.Eng.. Kata demi kata mengalir, bukan hanya sekadar teks, tetapi amanah yang menyala di dada para generasi muda. Ikrar tersebut merupakan simbol estafet perjuangan yang terus berjalan, dari pemimpin bangsa kepada para penerus yang kini berdiri di halaman sekolah.
Bukan hanya ikrar yang dibacakan, melainkan keteladanan yang diwariskan: tentang keberanian menjaga persatuan, tentang cinta tanah air yang tak lekang oleh waktu, dan tentang keyakinan bahwa nilai-nilai Pancasila harus hidup dalam setiap langkah kehidupan.
Seluruh warga SMKN 3 Jepara menyimak dengan penuh khidmat, seakan jiwa mereka disentuh oleh semangat para pahlawan. Di wajah-wajah muda itu terpancar tekad bahwa menjaga Pancasila bukanlah tugas masa lalu, tetapi kewajiban abadi untuk masa depan.
Hari Kesaktian Pancasila di SMKN 3 Jepara bukan hanya sebuah peringatan, melainkan sebuah penegasan. Bahwa di tengah derasnya arus zaman, semangat persatuan tetap berkibar, setegak Sang Saka Merah Putih yang berdiri gagah di tiang tertinggi sekolah.
Pagi itu, di bawah langit Jepara, gema Pancasila hidup kembali. Sebuah janji suci:
Kami, generasi muda, akan menjaga Pancasila. Bukan sekadar kata, tapi jiwa dan laku.
Penulis ; Andini (Komunitas Membaca GAIN, XI DKV 2)